PONDASI BANGUNAN GEDUNG
Setelah pekerjaan persiapan anda lakukan, hal berikutnya yang harus anda kerjakan agar bangunan anda berdiri kokoh adalah mengerjakan lower structure bangunan anda yaitu bagian pondasi.
Pondasi adalah bagian yang berdekatan atau elemen bagian bawah bangunan yang berdekatan/tertanam di dalam tanah. Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, dam/tanggul dll harus ditopang oleh pondasi dibawahnya. Pondasi digunakan sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan diatasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai beban baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi. Karena itu pondasi harus dibuat dengan penyesuaian dengan kondisi tanah di lokasi pembangunan dan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada dalam perencanaan yang berlaku. Sebagai pelaksana bangunan anda dituntut untuk dapat memahami gambar, disain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. Anda juga diharapkan mahir mengatur jalannya setiap item pekerjaan sehingga dapat menghasilkan kualitas bangunan yang bagus dalam waktu yang tepat.
PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
Petakan lahan/site yang akan dibangun sedetail mungkin. Pemetaan ini untuk menghindari pengolahan site yang melewati batas lahan tetangga bangunan anda.
a. Lakukan pengukuran luasan dengan jaringan polygon.
Siapkan Theodolit anda. Jangan lupa kelengkapannya seperti bak ukur, dan roll meter. Buat sketsa lapangan dengan cermat, tentukan titik koordinat awal dan titik-titik pengukuran berikutnya dan baca hasil pengukuran dalam Theodolit dengan hati-hati.
b. Lakukan pengukuran beda tinggi dengan menggunakan Bench Mark.
Pakai GPS anda untuk menentukan ketinggian konstruksi yang anda inginkan. Pakai GPS Geodetic yang bisa digunakan untuk penentuan benchmark dan ketelitian hingga level milimeter.
c. Lakukan pematokan.
Buat patok sesuai standar, pasang sesuai titik pengukuran termasuk titik ketinggiannya, perhatikan pembentukan sudut-sudut pada masing-masing titik pengukuran (jika membentuk sudut), setelah menentukan sudut site tentukan juga sudut-sudut bangunan dimana akan dibangun pondasinya. Periksa patok secara rutin. Jika ada yang bergeser kembalikan kedudukannya semula dengan pengukuran ulang.
PEKERJAAN TANAH
Berhati-hatilah dalam melakukan pekerjaan tanah. Pekerjaan ini adalah dasar dari keseluruhan bangunan yang akan terbentuk. Jika anda keliru menggali maka bentuk bangunan akan sangat berbeda dengan disain aslinya. Kekacauan akan terjadi jika bangunan anda menggunakan material fabrikasi yang modular karena dengan berubahnya bentuk galian pondasi maka modul-modul yang akan anda pasang menjadi saling tidak bertautan. Untuk itu perhatikan hal-hal berikut ini :
a. Pasang Bowplang
Agar anda tidak terganggu pada saat melakukan penggalian pondasi pasanglah bowplang agak jauh dari titik aslinya. Ini berguna agar titik-titik bowplang (uitset) tidak rusak oleh pekerja dan mesin yang anda gunakan.
a. Pasang Bowplang
Agar anda tidak terganggu pada saat melakukan penggalian pondasi pasanglah bowplang agak jauh dari titik aslinya. Ini berguna agar titik-titik bowplang (uitset) tidak rusak oleh pekerja dan mesin yang anda gunakan.
![]() |
Contoh Bowplang |
Pasang bowplang dua sampai tiga meter diluar batas konstruksi jika penggalian tanah dilakukan mesin dan satu sampai satu setengah meter jika penggalian dilakukan tenaga kerja. Tariklah benang diantara patok-patok dan titik uitset. Sambungkan benang-benang tersebut sehingga membentuk pondasi bangunan. Harus diingat bahwa bangunan dengan disain tertentu menggunakan bowplang dengan ketinggian berbeda-beda. Jika anda membangun gedung dengan tipe seperti itu, cantumkan titik ketinggian pada papan bowplang. Pada titik dengan ukuran pondasi yang berbeda lakukan pembedaan warna bowplang atau lakukan penandaan agar penggalian nanti berlangsung efisien.
b. Pekerjaan galian Tanah.
Pelajari
situasi lapangan dan pasang papan proyek anda di tempat yang strategis. Buatlah
MC 0 (Mutual Check nol) sebagai data administrasi proyek anda sebelum proses
konstruksi dimulai. Lakukan penggalian sebatas kedalaman disain pondasi sesuai
gambar kerja. Jika anda nantinya akan menggunakan bekisting/rangka pada
pondasi, lakukan penggalian dengan lebar yang cukup untuk memasang dan
membongkar bekisting itu nanti. Jika menjumpai akar/bahan lapuk, maka
akar/bahan tersebut harus diangkat, bekasnya diurug pasir dan dipadatkan ulang.
Galian pondasi diurug kembali dengan dengan tanah galian dengan kepadatan 90%
dari kepadatan tanah asal. Siapkan lokasi penampungan tanah galian jika volume
galian pondasi anda cukup besar. Sediakan patok-patok pengawasan (reference stake) sebagai patok cadangan
bila patok yang anda pakai sebagai titik pengukuran tanah tergusur oleh mesin
penggali.
![]() |
Gambar bagian-bagian denah pondasi |
Type
galian tanah dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi aktual tanah. Tanah yang
mudah longsor membutuhkan lebar tambahan dan bahkan terkadang membutuhkan
tambahan turap untuk menjaga stabilitas lereng galian.
c. Penimbunan
Sebelum
mengadakan penimbunan lakukan clearing and grubbing agar anda bisa memastikan
tidak ada bahan organic atau bahan berbahaya yang akan menganggu proses
pemadatan. Lakukan penimbunan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan
diiringi dengan proses pemadatan. Perhatikan bahwa ada dua macam jenis timbunan
yaitu (1) timbunan biasa, bila tanah/material yang digunakan berasal dari
tanah/material biasa yang telah memenuhi syarat. (2) timbunan pilihan, bila
tanah yang digunakan berasal dari luar atau biasa disebut borrowpitt. Tanah/material pilihan ini digunakan bila CBR tanah
kurang dari 6%.
Bilamana
tinggi timbunan 1 meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan
sampai 15 cm dari bagian permukaan atas dasar pondasi untuk memenuhi kepadatan
yang disyaratkan bagi timbunan yang ditempatkan diatasnya.
Bilamana
timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan diatas timbunan
lama atau diatas timbunan yang baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong
bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat
beroperasi di tanah lereng tersebut.
Bilamana
timbunan dihampar lebih dari satu lapis maka lapisan-lapisan tersebut sedapat
mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya. Jangan menumpuk timbunan untuk
persediaan terutama selama musim hujan karena akan memboroskan biaya dan waktu.
Angkutlah bahan timbunan langsung dari asal materialnya pada saat hari cerah
dan segera disebarkan dengan bulldozer.
Penimbunan
kembali diatas pipa atau dibelakang struktur harus menunggu 8 jam setelah
pemasangan pipa atau pengadukan cor material struktur. Sebelum penimbunan
kembali di sekitar struktur penahan tanah dari beton, pasangan batu atau
pasangan batu dengan mortar, tunggulah hingga 14 hari agar struktur yang anda
timbun sudah cukup kuat menahan beban pemadatan.
Setiap
lapis timbunan dihampar dan dipadatkan dengan mengacu pada SNI 03-1742-1989.
Padatkan timbunan dari tepi luar dan bergerak menuju sumbu kedalam. Timbunan
yang tidak dapat dicapai dengan mesn gilas harus dihampar dengan tebal gembur
15 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris (tamper)
dengan berat maksimum 10 kg. Timbunan pilihan diatas tanah rawa mulai
dipadatkan pada batas permukaan air dimana timbunan terendam dan dipadatkan
dengan menggunakan alat yang telah disetujui owner.
Timbunan
tidak boleh dihampar dalam lapisan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam
lapisan tebal padata kurang dari 10 cm. Pengujian kepadatan dilakukan per lapis
dengan ketentuan jika masih terdapat bagian yang kurang padat kontraktor harus
memperbaiki.
Lakukan
dokumentasi persiapan lokasi timbunan, penghamparan per layer, pemadatan per
layer dan pengujian per layer untuk kepentingan pertanggungjawaban administrasi
proyek anda kepada owner.
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
Setelah
galian anda selesai dilaksanakan, pekerjaan berikutnya adalah membuat pondasi
itu sendiri. Pondasi batu kali ini merupakan jenis pondasi yang paling banyak
digunakan untuk konstruksi rumah tinggal. Disamping kekuatannya yang sudah
teruji, bahan-bahannya juga mudah didapatkan di negara kita. Pondasi batu
kali ini umum dibuat untuk menahan beban tembok atau dinding di atasnya.
Jika sebuah rumah dibangun sebanyak 2 lantai atau lebih, maka pondasi seperti
ini perlu dikombinasikan dengan pondasi jenis lain. Ukuran tinggi umumnya
adalah 60 cm sampai dengan 80 cm.
a. Pekerjaan
Persiapan Permukaan Dasar Tanah Pondasi
Galilah
tanah dengan hati-hati. Tebing tanah biasanya digali dengan perbandingan 5:1
untuk jenis tanah labil dan perbandingan 1:10 (atau bahkan tegak lurus) untuk
jenis tanah stabil. Dalamnya suatu galian ditentukan oleh kedalaman tanah keras
minimal 0,5 kg/cm2. JIka tanah dasar masih jelek lakukan terus penggalian
hingga mencapai daya dukung lebih dari 0,5 kg/cm2 atau sesuaikan dengan gambar
kerja, spesifikasi teknis dan metode kerja. Galilah sedikit lebih lebar pada
bagian bawah pondasi untuk memudahkan tukang batu bekerja. Pasang profil
pondasi pada papan bowplang dan usahakan titik tengah profil adalah titik
tengah galian. Cek ketegakan profil dan perbaiki jika ada yg kurang tepat.
b. Pekerjaan
Pasangan Profil Pondasi Batu Kali
Pasang
profil pondasi pada papan bowplang dan usahakan titik tengah profil adalah
titik tengah galian. Cek ketegakan profil dan perbaiki jika ada yang kurang
tepat.
c. Pekerjaan
Pasangan Batu Kali
Hamparkan
pasir sebagai lapisan terbawah pondasi dan padatkan setinggi 20 cm atau sesuai
gambar kerja. Siram dengan air hingga jenuh. Pasang Aanstamping (batu kosong)
dengan posisi batu tegak. Taburkan pasir di sela Aanstamping dan siram dengan
air hingga terisi penuh. Susun batu kali
diatas Aanstamping dengan susunan yang kokoh dan saling bertautan satu sama
lain dengan adukan. Untuk keperluan pemasangan utilitas yang menembus pondasi,
pasanglah bahan lunak yang mudah dilepas di sela-sela pasangan batu. Pasir dan
semen diaduk dengan perbandingan 1 semen dan 5 pasir. Tuangkan campuran air
pasir dan semen ke dalam batu kali sambal dipadatkan dengan tongkat besi hingga
semua rongga yang terbentuk diatara batu terisi penuh.
Buatlah
balok sloof yang berfungsi menghubungkan kolom-kolom juga berfungsi meratakan
beban yang diterima dari kolom ke pondasi dan tekanan lawan dari pondasi ke
arah sebaliknya.
PEKERJAAN PONDASI PELAT JALUR
Pondasi
pelat beton jalur adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom
Pondasi plat beton jalur. Pondasi ini digunakan jika luas penampang yang
menggunakan pondasi pelat terlalu besar.
Karena
itu luas penampang tersebut dibagi dengan memanjangkan lajur agar tidak terlalu
melebar. Pondasi ini lebh kuat jika
dibandingkan dengna dua jenis pondasi dangkal lainnya. Harganya lebih murah dari pondasi batu kali untuk bangunan rumah
bertingkat. Ukuran lebar pondasi pelat jalur sama dengan lebar bawah pondasi
batu kali yaitu 70 cm - 120 cm. Ini disebabkan fungsi pondasi pelat jalur
adalah menggantikan pondasi batu belah bila batu belah sulit didapat atau
memang sudah ada rencana pengembangan rumah keatas.
Kelebihan pondasi pelat
beton jalur :
1. Lebih murah dihitung dari
segi biaya
2. Galian tanah lebih sedikit
karena hanya digali pada bagian yang terdapat kolom strukturnya
3. Penggunaan pada bangunan bertingkat lebih handal
dari pada penggunaan batu belah, baik sebagai penopang beban vertical maupun
sebagai gaya horizontal seperti gempa, angin, ledakan, dll
Kekurangan pondasi beton jalur :
1. Harus menyiapkan bekisting
terlebi dahulu (persiapan lebih lama)
2. Memerlukan waktu
pengerjaan lebih lama (menunggu beton kering)
3. Tidak semua tukang bisa
mengerjakannya
4. Diperlukan pemahaman ilmu
struktur.
5. Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus
selesai setelah dilakukan galian tanah.
Tahap
yang harus dilakukan adalah :
Pembuatan
Lantai Kerja.
Sebelum beton dicor, hamparkan pasir setebal 10 cm dan siram dengan air hingga jenuh dan padat. Dasar lantai kerja harus cukup lebar dan diletakkan pada tanah keras. Pasang lantai kerja ini menerus di bawah pondasi setebal + 5 cm. Adukan beton dengan porsi 1 semen 3 pasir dan 5 kerikil. Lantai kerja harus menerus dengan kedalaman yang sama kecuali ada perbedaan tinggi pondasi pada titik tertentu.
Pembuatan
& Perakitan Tulangan Pondasi Pelat Jalur dan Stek Kolom.
Ukur Panjang dari masing-masing tipe tulangan sesuai ukuran pondasi jalur. Bentuklah disain pondasi jalur sesuai bentuk pondasi. Rakit besinya satu per satu dengan kawat pengikat (bendrat) agar tidak lepas. Perakitan dilakukan di luar tempat pengecoran agar setelah dirakit bisa segera dipasang dan proses pembuatan pondasi bisa lebih cepat.
Hasil
rakitan dimasukkan dalam tanah galian dan diletakkan tegak lurus permukaan
tanah dengan bantuan waterpass. Rakitan tulangan jangan langsung bersentuhan
dengan tanah. Gunakan ganjal setebal 40 mm dari batu kali agar tulangan dapat
diselimuti beton dan tidak berkarat. Pada titk-titik dimana terdapat kolom
dipasang stek untuk menghubungkan pondasi dengan kolom.
Pembuatan
& Perakitan Cetakan/Acuan Beton Pondasi
Cetakan
pondasi harus dibuat sedemikian rupa hingga jarak sumbu tumpuan memenuhi syarat
tertentu. Ini dimaksudkan agar beton tidak melengkung. Papan cetakan tidak
boleh bocor dan disambung dengan klem/penjepit. Paku diantara papan dipasang
berselang seling agar tidak terjadi retak.
Mutu
beton yang disyaratkan adalah K225 atau mengikuti spesifikasi teknis dalam
kontrak. Adukan beton harus rata agar memenuhi syarat pekerjaan konstruksi
beton dalam SNI 03-2834-2000. Buatlah
adukan dalam tabung mollen (mixer) dengan perbandingan 1 semen 2 pasir dan 3
split dan tunggu 4 hingga 10 menit.
![]() |
Gambar Referensi Tabel : SNI DT-91-0008-2007 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton oleh Departemen Pekerjaan Umum. |
Pekerjaan
Pengecoran Beton Pondasi Pelat Jalur
Setelah pembesian, material dan cetakan semuanya siap, pengecoran pondasi anda bisa dilaksanakan.
PEKERJAAN PONDASI BORED PILE
![]() |
Gambar contoh tahap pengerjaan pondasi bored pile |
Pondasi dalam
jenis bore pile adalah jenis lain dari beton bertulang yang difungsikan untuk
mendukung bangunan tinggi dan memiliki beban vertikal yang berat. Beban dari upper structure diteruskan melalui pile cap yang ditempatkan dibagian
paling bawah bangunan. Tahap yang harus dilakukan dalam mengerjakan jenis pondasi ini adalah sebagai berikut :
a. Penentuan Titik Lobang Pondasi
b. Pembuatan Lobang Pondasi
c. Pembuatan dan Perakitan
Tulangan Pondasi
d. Pengecoran Beton Pondasi
PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG
![]() |
Gambar proses pendirian sebuah tiang pancang |
Pondasi
tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan
untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah
penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya
panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan
utama dari tiang adalah kayu, baja (steel),
dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau
di dongkrakkan ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer).
Hal-hal penting yang harus anda lakukan adalah :
a. Persiapan Tiang Pancang Pre cast
b. Penentuan Titik Lubang
Pondasi
c. Pemasangan Tiang Pancang
Beton Pre Cast
Demikianlah
penjelasan singkat atas pekerjaan pondasi yang harus anda bangun sebagai lower structure bangunan anda. Dalam
setiap bangunan tentu saja dimungkinkan terdapat berbagai macam variasi pondasi
tergantung pada model disain bangunan yang diinginkan oleh owner.
Berikut kami paparkan beberapa contoh fungsi dan manfaat lainnya dari terpal plastik :
ReplyDelete– Untuk Kolam ikan
– Untuk atap tenda
– Untuk penutup bak truk/mobil pick up/mobil bak terbuka
– Untuk selang air
– Untuk atap atau penutup waring
– Untuk alas penjemuran / pengeringan
– Untuk alas pengecoran, dan masih banyak lainnya.
Untuk info lebih lanjut tentang produk ini dengan harga yang terjangkau bisa menghubungi saya di email : tommyindoterpal@gmail.com
Mobile:081380613685
Terima kasih
Sepakat dengan tulisannya pak. Bagusnya usaha kontraktor rumah maju biar banyak bisa bantu orang. Sukses buat usaha kontraktor anda!
ReplyDelete